Tugas
3
Sistem
Keamanan Teknologi Informasi
NAMA :
SATRIO ALIF WIBISONO
NPM : 16116871
KELAS :
4KA22
DOSEN :
Kurniawan B. Prianto, S.Kom., SH, MM
FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
S1 – SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019
Kriptografi, Enkripsi, dan Dekripsi
a. Terminologi
· Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk
menjaga pesan agar aman. “Crypto” berarti “secret” (rahasia) dan “graphy”
berarti “writing” (tulisan).
· Sebuah algoritma kriptografik (cryptographic algorithm)
disebut cipher merupakan persamaan matematik yang digunakan untuk
proses enkripsi dan dekripsi.
· Para pelaku atau praktisi kriptografi disebut
cryptographers.
· Enkripsi merupakan proses yang dilakukan untuk mengamankan sebuah
pesan (disebut plaintext) menjadi
pesan yang tersembunyi (disebut ciphertext)
· Ciphertext :
pesan yang sudah tidak dapat dibaca dengan mudah.
· Enkripsi digunakan untuk menyandikan data atau informasi
sehingga tidak dapat dibaca oleh orang yang tidak berhak.
· Dengan enkripsi data anda disandikan (encrypted) dengan
menggunakan sebuah kunci (key).
· Untuk membuka (decrypt) data tersebut digunakan juga
sebuah kunci yang dapat sama dengan kunci untuk mengenkripsi (private key
cryptography) atau dengan kunci yang berbeda (public key cryptography).
b. Teknik Dasar
a) Substitusi
· Langkah
pertama adalah membuat suatu tabel substitusi. Tabel substitusi dapat dibuat
sesuka hati, dengan catatan bahwa penerima pesan memiliki tabel yang sama untuk
keperluan dekripsi.
· Bila tabel
substitusi dibuat secara acak, akan semakin sulit pemecahan ciphertext oleh
orang yang tidak berhak.
· Contoh : Tabel subsitusi, Caesar Chipher, ROT 13
· Tabel Subtitusi
A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-V-W-X-Y-Z-1-2-3-4-5-6-7-8-9-0-.-,
B-F-1-K-Q-G-A-T-P-J-6-H-Y-D-2-X-5-M-V-7-C-8-4-I-9-N-R-E-U-3-L-S-W-,-.-O-Z-0
Contoh :
• SISTEM
• 7P7CQY (TABEL SUBSITUSI)
• VLVWHP (CAESAR CHIPHER)Ca
• FVFGRZ (ROT13)
· Caesar Chipper
Metode Caesar Cipher yang digunakan oleh Julius
Caesar. Pada prinsipnya, setiap huruf digantikan dengan huruf yang berada tiga
(3) posisi dalam urutan alfabet. Sebagai contoh huruf “a” digantikan
dengan huruf “D” dan seterusnya.
Transformasi yang digunakan
adalah:
plain : a b c d e f g h i j k l
m n o p q r s t u v w x y z
cipher: D E F G H I J K L M N O
P Q R S T U V W X Y Z A B C
·
ROT13
Pada sistem ini sebuah huruf digantikan dengan huruf
yang letaknya 13 posisi darinya. Sebagai contoh, huruf “A” digantikan
dengan huruf “N”, huruf “B” digantikan dengan huruf “O”, dan seterusnya.
A
|
B
|
C
|
D
|
E
|
F
|
G
|
H
|
I
|
J
|
K
|
L
|
M
|
N
|
O
|
P
|
Q
|
R
|
S
|
T
|
U
|
V
|
W
|
X
|
Y
|
Z
|
b) Blocking
Sistem enkripsi terkadang membagi plaintext menjadi
blok-blok yang terdiri dari beberapa karakter yang kemudian dienkripsikan
secara independen. Dengan menggunakan enkripsi blocking dipilih jumlah lajur
dan kolom untuk penulisan pesan. Jumlah lajur atau kolom menjadi kunci bagi
kriptografi dengan teknik ini. Plaintext dituliskan secara vertikal ke bawah
berurutan pada lajur dan dilanjutkan pada kolom berikutnya sampai seluruhnya
tertulis. Ciphertext-nya adalah hasil pembacaan plaintext secara horizontal
berurutan sesuai dengan blok-nya.
c) Permutasi
Salah satu teknik enkripsi yang terpenting adalah
permutasi atau sering juga disebut transposisi. Teknik ini memindahkan atau
merotasikan karakter dengan aturan tertentu. Prinsipnya adalah berlawanan
dengan teknik substitusi. Dalam teknik substitusi, karakter berada pada posisi yang
tetap tapi identitasnya yang diacak. Pada teknik permutasi, identitas
karakternya tetap, namun posisinya yang diacak. Sebelum dilakukan permutasi,
umumnya plaintext terlebih dahulu dibagi menjadi blok-blok dengan panjang yang
sama.
Untuk contoh di atas, plaintext
akan dibagi menjadi blok-blok yang terdiri dari 6 karakter, dengan aturan
permutasi sebagai berikut :
d) Ekspansi
Suatu metode sederhana untuk mengacak pesan adalah
dengan memelarkan pesan itu dengan aturan tertentu. Salah satu
contoh penggunaan teknik ini adalah dengan meletakkan huruf konsonan atau bilangan
ganjil yang menjadi awal dari suatu kata di akhir kata itu dan menambahkan
akhiran "an". Bila suatu kata dimulai dengan huruf vokal atau
bilangan genap, ditambahkan akhiran "i".
e)Pemampatan
Mengurangi panjang pesan atau jumlah bloknya adalah
cara lain untuk menyembunyikan isi pesan. Contoh sederhana ini menggunakan cara
menghilangkan setiap karakter ke-tiga secara berurutan. Karakter-karakter
yang dihilangkan disatukan kembali dan disusulkan sebagai "lampiran"
dari pesan utama, dengan diawali oleh suatu karakter khusus, dalam contoh ini
digunakan "&".
Komentar
Posting Komentar